PENGGUNAAN PUPUK FOSFAT,
KALIUM DAN MAGNESIUM
PADA TANAMAN BAWANG PUTIH DATARAN TINGGI
PADA TANAMAN BAWANG PUTIH DATARAN TINGGI
Subhan dan Nunung Nurtika1
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak kelompok (RAK) empat faktor yang diulang tiga kali. Faktor pertama cara pemberian pupuk K (Kalium), dengan dosis 75 kg K2O/ha dan 150 kg K2O/ha. Faktor kedua cara pemberian K, masing-masing ½ K2O (KCl) + ½ K2O (ZK) pada 0, 15 dan 30 hari setelah tanam. Faktor ketiga dosis pupuk fosfat O, 200 kg P2O5/ha dan faktor keempat dosis pupuk Mg, 60 kg MgO/ha. Penelitian ini dilaksanakan di Ciwidey Kabupaten Bandung dengan ketinggian 1100 m diatas permukaan laut, di lahan petani.
Hasil menunjukkan bahwa penggunaan pupuk fosfat (P2O5) dan Magnesium (MgO) masih diperlukan oleh bawang putih dalam pertumbuhan vegetatif dan generatif. Pada penggunaan pupuk Kalium (K2O) dari ZK pada 30 dan 45 hst memberikan pertumbuhan yang baik dan hasil dua kali lebih tinggi dibanding dengan cara pemberian K yang berasal dari KCl.